LAPORAN BACAAN TEOLOGI AGAMA-AGAMA
AJARAN AGAMA SUKU
AJARAN AGAMA HINDU
AJARAN AGAMA BUDHA

 DISUSUN OLEH
MULIYANTO – 17112018

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL INDONESIA
TEOLOGI KEPENDETAAN/PASTORAL KONSELING

JAKARTA
2018




AJARAN AGAMA SUKU

Pokok ajaran agama suku sangat banyak, diantara lain
·        Ajaran tentang Tuhan
·        Ajaran tentang Alam
·        Ajaran tentang kematian

AJARAN TENTANG TUHAN BAGI AGAMA SUKU
Polytheisme adalah kepercayaan yang mengakui adanya banyak Tuhan seperti yang dimaksud adalah para dewa. Biasanya dalam polytheisme sering digambarkan untuk sebagai pemujaan dan bagi agama suku harus memnpunyai figure untuk disembah.
Pada hakekatnya dewa yang baik ataupun dewa yang jahat (roh jahat) mendapatkan porsi yang sama untuk disembah. Contohnya jika kita menyembah pada roh jahat dengan mempersembahkan korban atau sesajen dengan baik maka roh jahat itu akan memberkati kita, dan jika kita menyembah pada dewa baik tapi tidak memberikan persembahan yang tidak baik/asal-asalan maka dewa yang baik itu akan memberikan pada yang menyembah malapetaka. Inilah ajaran tentan Tuhan bagi agama suku. Bagi agma sukupun mempunya tingkat tertinggi bagi Tuhannya maupun terendah,

AJARAN TENTANG ALAM BAGI AGAMA SUKU
Bagi agama sukupun mempercayai bahwa dialam semesta pun mempunyai kekuatan gaib, sehingga bagi agama sukupun sangat menghormati alam semesta ini dikarenakan mempunya kuasa dan melindungi mereka dari bencana. Contohnya didaerah Kalimantan Barat khususnya Suku Dayak yang masih memegang prinsip bahwa alam semesta harus disembah dikarena alam yang menjagai mereka contohnya Pohon dan Hewan yang mereka percayai sebagai penjaga mereka.

AJARAN TENTANG KEMATIAA BAGI AGAMA SUKU
Bagi agama suku sangat mempercayai bahwa orang yang sudah meninggal masih ada roh nya disekitar kita. Dan biasanya agama suku sering melakukan upacaya pemindahan tulang, contohnya Suku Batak yang memindahkan tulang orang yang sudahmati, artinya mengahntarkan roh yang sudah mati itu, keroh nenek moyang yang sebelumnya juga wafat.
Dan agama suku sangat mempercayai bahwa agama suku dapat berkomunikasi dengan orang yang sudah mati, bisa lewat mimpi, peristiwa, bahkan ketemu langsung (ketemu langsung harus mempunyai kekuatan sendiri/turun temurun dari nenek moyang). Agama suku biasanya mempersembahi kepada orang mati dengan penyembahan yang sangat banyak sekali sesajennya dibandingkan para dewa, dikarenakan yang menghantar kita disaat kita sudah mati adalah orang yang sudah mati bukan para dewa, biasanya agama suku menganggap dewa itu sebagai teladan atau pentujuk.

BEBERAPA AGAMA SUKU YANG DIANUT, DIANTARANYA ;
·        Suku Batak
1.      Orang batak memiliki konsep bahwa alam dan segala isinya diciptakan oleh Debata (Ompung). Ia tinggal tinggal diatas langit dan memiliki nama lain Sesuai tugas dan tempat kedudukannya.
2.      Tondi adalah kekuatan yang memberi hidup kepada bayi (calon manusia) dan terdapat pada semua orang tanpa kecuali.
Sahala adalah kekuatan yang menentukan wujud dan jalan hidup seseorang. Sahala ini berbeda-beda bagi tiap orang dalam jumlah dan kualitasnya.
Begu adalah kekuatan yang memberi hidup pada orang yang sudah meninggal.

AJARAN AGAMA HINDU
Jambudwipa memiliki arti pulau yang bentuknya seperti buah jambu yang subscontin, maknba dari subcontinent itu sendiri merupakan anak dari benua asia. Bharatwarsa merupakan tempat tinggal daerah keturunn bahrata
Lembah sungai sindhu merupakan lembah sungai yang sangat subur, penghasil gandum, jagung, padi, dan aneka buah-buahnya. Sungai sindhu mengalir lebih dari 3000km dilembah sungai ini terdapat dua jenis pusat kebudayaan lkuno india, Mahenjo Daro dan Harappa
Bangsa Dravida merupakan suku asli India mempunyai cirri berkulit hitam dan pada saat itu mereka belum mempunyai kepercayaan atau agamna yang tetap namun memuja nenek moyang. Bangsa Arya merupakan bangsa pendatang yang berasal dari asia barat yang menyebarkan ajaran agama hindu kebangsa dravida. Ciri-ciri bangsa arya adalah berkulit putih, berbadan tinggi, dan memiliki sedikit hidung mancung, dan memuja para dewa (polytheisme)
Proses sinkristisme (pencemaran), Bangsa Arya mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak dewa (polytheisme) dan kepercayaan bangsa arya tersebut berbaur dengan kepercayaan bangsa asli, bangsa dravida yang masih memuja roh nenek moyang sehibngga berkembanglah agama hidnu yang merupakan sinkristisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa arya dengan bangsa dravida yang disebut dengan kebudayaan hindu (hinduisme). Daerah perkembangan pertama agama hindu adalah dilembah sungai gangga yang disebut Aryavarta (negeri disebut bangsa arya) dan hinduisme (yanah milik bangsa hidnu)
Agama Hindu sebagai agama alam dikarenakan agama hindu mempersembahkan sesajen yang berhasil dari alam atau hasil bumi. Hasil bumi tersebut dipersembahkan sebagi wujud rasa syukur atas hasil alam yang sangat melimpah diberikan oleh sang pencipta (Tuhan YME).

Zaman Weda
            Zaman weda merupakan zamanb sejak masuknya bangsa Arya di Punjab hingga
Timbulnya agama Budha pada kira-kira tahun 500 SM. Zaman ini dapat dibagi lagi menurut pertumbuhan kitab-kitab yang menjadi sumber kehidupan kegamaan pada zaman ini, menjadi ;
·        Zaman Weda purba atau zaman weda samhita dimulai dari tahun  SM hingga kira-kira tahun  SM. Pada zaman ini bangsa Arya masih berada di Punyab yaitu daerah Sungai Indus atau Sindhu, disini masih belum banyak terdapat penyesuaian diri dengan peradapan India Purba
·        Zaman Brahmana kira-kira tahun 1000 SM hingga kira-kira tahun 75 SM. Pada zaman ini para imam, yaitu para Brahmana sangat berkuasa dan menimbulkan kitab-kitab yang berlainan sekali sifatnya dibandingankan dengan kitab-kitab Weda Samhita, sampai sekarang masih dalam tahap penyesuaian diri dengan peradapan India purba sudah lebih maju sehingga menimbulkan jiwa baru
·        Zaman Upanisad tahun 750 SM hingan kir-kira tahun 500 SM, pada zaman ini pemikiran secara falsafah mulai berkembang dan pusat peradapan perpindahan dari Punyab ke Lembah Gangga
Pada zaman ini kehidupan agama orang Hindu didasarkan atas kitab-kitabyang disebut Weda Samhita, yang berarti kumpulan Weda.
Agama Hindu Pada Zaman Budha
            Pada abad ke 5 SM, agama budha m,uncul dan berkembang dengan pesat, dan pada abad ke 3 SM agama budha berhasil menjadi agama di negeri India dab bahkanb menjadi agama dunia karena pengaruhnya saat itu mencapai hingga jauh di luar india. Hal ini membuat agama hindu terdesak, namun tidak samapi membuat lenyap. Secara diam-diam dan perlahan agama hindu menggembangkan diri dan terus berkembang dengan cara menyesuaikan diri pada sesuatu yang dijumpainya.
            Bentuk terakhir agama hindu setelah zaman agama budha mewujudkan suatu campuran yang terdiri dari bermacam unsur keagamaan. Bentuk ini terutama dipengaruhi oleh keyakinan-keyakianan bangsa Dravida.

Zaman Agama Hindu
            Agama Hindu mengenal adanya 4 zaman yang disebut “Catur Yoga” yang terdiri dari ;
·        Kryaturga, merupakan masa yang penuh kedamaian dimana pada masa tersebut tidak ada manusia yang berbuat adharma walaupun hanya dalam pikiran. Manusia pada masa lalu selalu mematuhi ajaran-ajaran kebenaran dan tidak pernah menyakiti makhluk naik baik dalam pikiran, perlataan, maupun perbuatan, yang ada dalam kehidupan manusia pada masa tersebut adalah bebruat kesenangan orang lain dan berjalan diatas jalannya dharma sehingga zaman tersebut sering juga dinamakan “Zaman Satya Yuga” yang mengandung arti bahwa pada masa itu manusia hidup dalam kesetiaan.
·        Trta Yuga, merupakan maa kedua dari catur yuga. Pada masa ini manusia mulai dikotori oleh sesuatu kejahatan untuk mengahancurkan manusia lainnya. Pada masa ini mulailah muncul kerajaan-kerajaan yang memisahkan anatara golongan yang satu dengabn golongan lainnya.
·        Dwapara Yuga, merupakan manusia berwatak dua yakni sebagai dirinya merupakan kebaikan  dan sebagai lainnya tersimpan kejahatan. Pada zaman ini manusia sudah mulai merasa pamrih untuk membantu orang lain, maksudnya  mereka membantu orang lain  karena adamaksud dan tujuan untuk mendapatkan imbalan atau balasan.
·        Kali Yuga, merupakan zaman terakhir menurut ajaran Agama Hidnu, bila ditinjau dari segi arti katanya kaliyuga adalah merupakan kebalikan dari zaman SatyaYuga dimana pada zaman krta yuga ada hati manusia benar-benarsetuju kepada Tuhan sebagai pencipta, pemeliharaan, dan pembambilan alam berserta isinya maka pada zaman kaliyuga kepuasaan hati yang menjadi tujuan utama dari manusia. Pada zaman ini apabila manusia sudah dapat memenuhi segala sesuatu yang bersifat keduniawian baik itu berupa harta (kekayaan) ataupun takhta (kedudukan) maka puaslah orang tersebut.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quarter Life Crisis

Teologi Calvinis

MAKNA PENTAKOSTA PADA ABAD PERTAMA